JEMBRANA,Balidwipanews,Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Jembrana Ni Nengah Wartini menegaskan masih berhati-hati terkait kebijakan membuka kembali kegiatan sekolah di Jembrana . Menurutnya , keselamatan dan kesehatan siswa didik masih menjadi prioritas utama, sehingga tidak tergesa-gesa untuk membuka sekolah.
“ Kami harus hati-hati dan secara intens mengamati perkembangan covid-19 di Jembrana saat ini. Anak-anak didik dengan usia masih muda cukup rentan terhadap penyebaran covid-19. Jadi pengawasannya perlu ekstra. Kebijakan nanti tetap mengacu kepada keputusan gugus tugas terhadap kondisi terkini covid-19 di Jembrana, “ kata Wartini dalam keterangan persnya , jumat 26/6/2020.
Menurutnya saat ini memang sudah ada SKB tentang panduan pembelajaran dikeluarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menag, Menkes dan Mendagri tentang panduan pembelajaran. SKB itu memberikan keleluasaan bagi pemerintah daerah untuk membuka tahun pembelajaran di bulan juli. Namun catatannya, daerah itu mesti kategori zona hijau dalam penanganan covid-19.
“ Nah, apakah Jembrana sudah tergolong zona hijau inilah kami terus kordinasikan dengan pihak gugus tugas, “ ujarnya.Selain itu, Imbuh Wartini , ada syarat lainnya yang harus dipenuhi apabila daerah ingin membuka proses pembelajaran disekolah. Diantaranya kesiapan sekolah menyiapkan protokol covid -19, serta kesepakatan bersama aatau ijin dari pihak orang tua murid. Sambil menunggu berbagai keputusan tadi, dinas Jembrana sudah melakukan berbagai kesiapan menyongsong pendidikan diera new normal nanti.
Secara intens, kordinasi sudah dijalin dengan dinas pendidikan provinsi membahas draft penyelenggaraan pembelajaran dalam tatanan new normal. Selain itu guna memenuhi berbagai protokol penanganan covid-19 dilingkungan sekolah, pihak dinas pendidikan Jembrana juga memberikan kesempatan untuk masing –masing sekolah memanfaatkan dana BOS untuk pemenuhan berbagai macam sarana prasarana. Sesuai aturan pemerintah pusat, memberikan relaksasi bagi pihak sekolah untuk menggunakan dana bos untuk membeli APD, desinfektan , masker dan lainnya . Bahkan pembelian paket data pun diijinkan mengingat ditengah pandemi metode pembelajaran secara daring kerap kali digunakan. “ Sekali lagi untuk role pendidikan tatap muka ini, kita tetap mengacu aturan pusat. Dimasa transisi ini kita sudah coba simulasikan sambil menunggu situasi benar-benar aman . Kita rencanakan sekolah tatap muka dibuka bertahap sesuai jenjang tingkatan pendidikan. Dimulai dari SLTA , SMP dan SD serta tingkat PAUD. Contoh lainnya dengan mengatur jam belajar siswa tidak full time,
hingga mengatur kapasitas ruangan mungkin secara shift pagi dan sore sehingga satu kelas terisi maksimal 30 persen saja , ” kata Wartini.
Dari data yang disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana , hari ini jumlah pasien covid-19 positif bertambah satu orang . Sehingga total pasien covid-19 positif di Jembrana berjumlah 32 orang.“ Pasien itu asal Desa Kaliakah Kecamatan Negara , seorang lansia berumur 66 tahun. Dia ini hasil tracking kami dari pasien positif berKTP Denpasar yang sempat pulang kampung ke-Jembrana. Hasil swabnya dinyatakan positif, dan pasien ini tergolong transmisi lokal Bali, “ papar Jubir Gugus tugas Covid-19 Jembrana , dr I Gusti Agung Putu Arisantha, Sementara untuk pasien sembuh di Jembrana berjumlah 28 orang. Terakhir, kamis ( 25/6/2020) kemarin sudah dipulangkan satu pasien dengan maa perawatan terlama diBali di RSPTN Udayana . Hingga saat ini, RSU Negara masih merawat empat pasien psoitf covid-19, rinciannya satu pasien dari Berangbang, Kaliakah , Desa Ekasari serta Tegal Badeng Timur. (ana)
Baca Artikel Menarik Lainnya : Polsek Kuta Laksanakan Pengamanan Aktivitas Ibadah Rutin Umat Kristiani Dalam Minggu Kasih