2025-05-20 19:35:40

Ketua DPRD Bangli Soroti Sampah Membukit di Pasar Kidul Bangli, Bali Dwipa News- Sampah membukit di sudut timur laut Pasar Kidul, Bangli disoroti  DPRD Bangli. 

Lingkungan Oleh: Putra



Kepada Bali Dwipa News via ponselnya, Selasa(20/5) Ketua DPRD Bangli, I Ketut Suastika menyayangkan terjadinya tumpukan sampah di sudut Pasar Kidul Bangli. 

Seharusnya tidak sampai terjadi seperti itu. Sebab menurutnya, masyarakat dan atau pengguna Pasar sudah membayar retribusi untuk penanganan sampah. Idealnya tiap hari sampah mesti diangkut. " Tidak ada alasan apapun yang dibenarkan kalau tidak diangkut, masyarakat bayar retribusi sampah kok, pihak petugas harus angkut sampah", tegas Ketua DPRD, Bangli asal Desa Peninjoan, Tembuku, Bangli ini. 

Kondisi itu tidak sesuai dengan program Pemprov Bali clean and green ( Bali bersih bebas sampah dan Bali hijau). 

Dikatakan keberadaan Pasar tersebut merupakan pusat keramaian ( pusat transaksi) karena itu tentu tumpukan sampah tersebut tidak enak dipandang masyarakat. Lebih dari itu di sekitar sampah  menurutnya merupakan leretan pedagang makanan yang nota bena membutuhkan keadaan yang heygenis.Tentu realita itu jauh dari kesan heygenis, tatkala lalat hinggap di sampah lalu singgahi makanan. Ujung- ujungnya pengunjung jadi enggan untuk makan ( membeli makanan) karena membahayakan dari sisi kesehatan. Kondisi itu lanjut dia tentu merugikan pedagang. 


Sementara anggota DPRD Bangli, I Wayan Merta Suteja di tempat terpisah ketika dimintai tanggapannya tentang sampah itu mengaku belum tahu persoalannya. Meski demikian sebelum menyoroti kinerja Dinas Lingkungan Hidup Bangli yang merupakan leading sektornya, kepada masyarakat menurutnya harus senantiasa melakukan pemilahan sampah, mana sampah organik dan anorganik, botol dan kaca, serta plastik. Kalau tidak dilakukan pemilihan menurutnya meski sampah dipindah dari sumbernya ke tempat pembuangan akhir ( TPA) sama saja memindahkan masalah dari sumbernya ke TPA. " Semestinya sampah harus diangkut ke TPA, namun saya belum tahu masalahnya, namun masyarakat harus memilah sampah baik yang di pasar apalagi yang di rumah tangga, kalau dicampur akan sama dengan memindahkan masalah dari sumber ke TPA", ujarnya singkat. 

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) Bangli, Putu Ganda ketika dikonfirmasi soal menumpuknya sampah tersebut, dia belum memberikan penjelasan. Dia masih sedang ada agenda penting. " Saya sedang dalam agenda pemeriksaan BPK di provinsi", ujarnya singkat via ponselnya, Selasa (20/5). 

Pedagang dan pengunjung Pasar Kidul Bangli mengeluhkan tumpukan sampah. Sampah bercampur itu menjijikkan karena selain menumpuk tinggi juga becek terkena air hujan. Baunya cukup menyengat. Menurut warga setempat, Ni Ketut Ngidep saat usai membuang sampah mengatakan kalau sampah tersebut sudah lama tak diangkut. Dia mengaku tak mengerti mengapa hal itu terjadi. Dia hanya berharap agar segera sampah tersebut diangkut, agar Pasar Kidul bersih sehingga nyaman untuk berkunjung ke pasar. 

Kata warga Banjar Pule ini, keadaan itu sangat menjijikkan, dia berharap petugas segera mengangkutnya. " Kok ga diangkut- angkut, ini menjijikkan, padahal saya sudah membayar retribusi sampah", ujar pedagang pasar yang enggan namanya disebut. 

Tentang Ni Ketut Ngidep membuang sampah rumahnya ke titik itu, dirinya merasa tidak salah membuang sampah rumah tangganya ke tempat tersebut, namun ibu ini tidak memberi alasan. Entahlah, dia beranggapan soal sampah sudah seharusnya menjadi tugasnya pihak DLH yang memindahkan. 

Untuk diketahui bahwasannya selain sampah pasar, sampah rumah tangga juga dibuang di tempat tersebut. Karena itu volume sampah di sekitar itu sangat besar. Ini membutuhkan kecepatan petugas untuk mengakutnya. ( sum)

Baca Artikel Menarik Lainnya : Upaya Menekan Penyebaran Covid-19 Menuju Zona Hijau, Polres Karangasem dan Jajaran Terus Menrus Laksanakan Edukasi dan Imbauan Kepada Warga Masyarakat.