Mau Menyebrang ke Jawa, Wajib Stempel

Jembrana, Balidwipanews, masyarakat yang ingin menyebrang ke Jawa, selain harus membawa hasil rapid tes negative, juga wajib mendapat stempel khusu daro Dinas Perhubungan Provinsi Bali. Stempel khusu itu disa didapat setelah menjalani pemeriksaan di  UPPKB Cekik.

Koordinatir UPPKB atau Jembatan Timbang Cekik Gilimanuk, I Ketut Iriana Waskita. Senin (1/6) menyampaikan, wajib stempel khusus ini berlaku untuk semua calon penguna jasa penyebrangan baik pengendara sepeda motor, angkutan umum seperti bus AKAP dan travel serta angkutan logistic. Mereka wajib masuk jembatan timbanguntuk diperiksa persyaratan seperti surat jalan dan surat hasil rapid tes negative. Bagi yang persyaratanya lengkap kemudian di stempel dan setelah itu bisa menuju pelabuhan Gilimanuk. Sedangkan yang persyaratanya tidak lengkap dikembalikan ke daerah asalnya untuk melengkapi persyaratan yang kurang. “Stempel itu sebagai syarat untuk bisa membeli tiket dan menyebrang,” ungkapnya.

Menurut Iriana, pemeriksaan di UUPKB Cekik ini merukana tindaklanjut surat edaran Gubernur Bali, tentang ketentuan untuk melampirkan Surat Keterangan Hasil Negatif dari uji swab berbasis PCR bagi pelaku perjalanan melalui jalur udara, serta, hasil negatif atau nonreaktif dari rapid test bagi para pelaku perjalanan melalui jalur darat. Bagi yang tidak membawa hasil rapid tes negative, maka mereka akan dikembalikan atau tidak diizinkan menyebrang ke Jawa. “Selain petugas khusus, semua orang baik pengemudi dan kernet angkutan logistic, penumpnang angkutan umum,pengendara sepeda nortor maupun pejalan kaki wajib membawa harsil rapid tes negative dan mendapat stempel. Yang tidak mendapat stempel tidak akan bisa membeli tiket untuk menyebrang,” tegasnya. Dari pemeriksaan tersebut hingga Senin sore, sudah ada seratus orang lebih yang dilarang menyebrang atau dikembalikan untuk melengkapi melakukan rapid tes. “Kita lakukan pwmeriksaan ini selama duapuluhempat jam menyaring orang yang akan menyebrang ke Jawa,” pungkasnya. (ana)